Dinas Koperasi Dan UMKM Luncurkan Program "Matching Business"

Senin 29 Januari 2024

SAMARINDA- Usai meraih Panji-Panji Keberhasilan Pembangunan bidang Koperasi dan UMKM yang merupakan penghargaan tertinggi untuk tingkat Provinsi Kaltim dua tahun berturut -turut (2022- 2023), Dinas Koperasi dan UMKM Kutai Timur akan meluncurkan program "matching business" di tahun 2024.

Darsadani Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim

Program ini adalah sebuah terobosan baru dimana mempertemukan pihak produsen, konsumen dan investor dalam satu wadah berdialog, berdiskusi untuk menjembatani 3 kepentinngan dalam rantai bisnis.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Darsadani usai menghadiri Malam Penganugerahan dan Rama Tama HUT ke 67 Provinsi Kaltim di Convention Hall,Samarinda, Senin (9/1/2024) malam.

"Sepanjang 2023 lalu,Dinas Koperasi dan UMKM telah melakukan Roadshow dan Bazaar UMKM di 18 simpul potensi ekonomi di Kutim," ungkapnya.

"Tetapi tahun 2024 ini, kita agak geser sedikit programnya, yakni akan mengundang investor, koperasi,pelaku UMKM serta masyarakat (pasar) kemudian berdiskusi agar produk produk kita dipercaya oleh investor dan masyarakat," kaya Darsadani.

"Program "matching business" ini akan membentuk simbiosis mutualisme, saling menguntungkan antara penjual dan pembeli," terangnya.

Darsafani mengatakan, keberhasilan Dinas Koperasi dan UMKM ini, tidak terlepas dari dukungan Pemkab Kutim yang memberikan alokasi anggaran yang signifikan terhadap perkembangan koperasi dan pelaku UMKM.

"Salah satu aspek penilaian tim verifikasi dari Provinsi Kaltim adalah dukungan Pemkab Kutim melalui anggaran yang signifikan.Kemudian laporan kegiatan Roadshow 18 titik simpul ekonomi.Bagaimana program ini benar-benar dirasakan masyarakat," jelasnya.

"Dinas Koperasi dan UMKM juga telah memberikan pelatihan SDM, manajerial dan bantuan program sehingga pada saat ini ada 600 koperasi yang masuk kategori sehat," urainya.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kutim ini, untuk tahun ini ada dua komoditi unggulan yang akan diprioritaskan yakni madu kelulut serta gula aren cair (juruh) yang potensi pasarnya cukup besar.

"Pemasarannya bisa melalui koperasi, cafe, di pusat oleh -oleh dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai sarana promosinya," tandas Darsafani. (Adv/KominfoKutim/*)